Traveling sungguh hal yang mengasyikan bukan? Terasa membahagiakan jika bersama keluarga. Namun jika membawa balita bagaimana ya? Hmmm, Saya punya tips agar balita tak rewel di saat sedang travelling. Memiliki keluarga adalah idaman bagi semua orang tak terkecuali laki-laki maupun perempuan. Siapa yang tidak ingin memiliki keluarga disertai dengan anak yang lucu-lucu.
Tujuan Memiliki Keluarga
Adapun berkeluarga sendiri memiliki beberapa tujuan dalam hidup ini, antara lain:
Menyempurnakan separuh agama
Karena saya beragama Islam maka tentu saja menikah merupakan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW yang sangat dianjurkan bagi para pemuda dan pemudi yang sudah siap secara lahir maupun batin. Saya yakin agama lain juga mengajak umatnya untuk menikah apabila dirasa sudah cukup mampu secara materi dan psikologis.
Memiliki pasangan sebagai tempat sandaran hidup di kala sedih maupun senang
Pernah gak sih kalian merasa jenuh dan suntuk ketika menjalani hidup seorang diri. Walau mungkin setelah menikah tidak selalu berjalan sesuai dengan yang kita harapkan namun setidaknya ada teman untuk menumpahkan keluh kesah atas segala aktivitas yang telah dilalui seharian.
Memiliki dan melanjutkan garis keturunan
Ketika menikah tentu saja tujuan berikutnya adalah diharapkan dapat memiliki keturunan sebagai penyejuk hati kedua orang tua dan anak merupakan investasi ketika tua. Dalam agama, seorang anak diharapkan berbakti kepada orang tua ketika sudah lanjut usia dan tugas anak selanjutnya untuk merawat kedua orang tuanya.
Setelah menikah, ada kalanya kita sebagai orang tua merasakan jenuh yang aktivitas sehari-hari dan ingin sedikit ada hiburan agar hati menjadi ceria kembali serta semangat dalam bekerja dan menjalankan profesi sebagai ibu rumah tangga.
Salah satu cara menghilangkan kepenatan adalah dengan berlibur bersama suami dan anak-anak. Saya pribadi punya cita-cita membawa anak anak terbang menuju destinasi tempat liburan yang sedikit jauh bersama keluarga kelak.
Namun yang menjadi kendala apabila kita baru memiliki anak yang masih berusia balita dimana segala perhatian mau tidak mau tercurah untuk si balita yang masih memiliki ketergantungan pada orang tua khususnya ibu.
Seringkali yang ada seorang ibu rumah tangga terpaksa membatalkan keinginan yang menggebu untuk pergi berlibur karena banyak pertimbangan dan lebih banyak karena faktor anak yang masih kecil merupakan penghambat ketika liburan. Padahal seyogyanya hal tersebut tidak boleh dijadikan penghambat, karena kapan lagi memiliki kenangan bersama buah hati ketika mereka masih kecil. Bingkai foto studio saja rasanya belum cukup mewakili kenangan bersama si kecil.
Tips Ajak Anak Batita Traveling
Ada beberapa tips dari saya ketika mengajak balita travelling antara lain:
Pilih Tujuan Berlibur yang Masuk Akal
Kenapa saya bilang masuk akal, artinya ada tempat liburan yang tidak masuk akal donk? Tentu ada jika dirasa kita tidak sanggup melalui liburan tersebut bersama balita. Misalnya jika membawa balita rasanya kurang memungkinkan jika harus berlibur ke daerah pegunungan seperti Bromo, Jawa Timur. Mungkin lokasi pantai bisa menjadi alternatif yang masuk akal apabila kita pergi liburan membawa balita.
Bahkan pernah terbersit dalam pikiran saya berlibur ke kota sanak saudara jauh merupakan alternatif yang mengasyikkan juga. Selain jelas tujuannya, di kota tujuan masih ada saudara yang bisa membantu kita selama liburan.
Cari Tahu Tentang Lokasi Tujuan Berlibur
Ketika memutuskan untuk berlibur ke lain kota dan sama sekali belum pernah menginjakkan kaki ke kota tersebut maka jauh-jauh hari kita sudah harus mencari informasi seperti apa kota yang bakal kita datangi.
Carilah kota yang nyaman dan ramah untuk balita. Lalu seperti apa sih kota yang ramah dengan balita? Misalnya saja kota dengan banyak taman-taman yang dibangun khusus warga sehingga apabila tidak bisa bepergian jauh menuju lokasi wisata, kalian cukup mengajak anak bermain di taman kota saja.
Buat Daftar Apa Saja yang Harus Dibawa Selama Berlibur
Daftar yang
dimaksud tentu diprioritaskan untuk anak yah karena balita cenderung memerlukan
perlengkapan yang lebih banyak ketimbang orang tuanya. Contoh perlengkapan
balita ketika akan travelling ke luar kota antara lain: pakaian, pampers, mainan, susu, makanan, cemilan.
Kebutuhan orang tua sendiri cukup sederhana dan apabila terlewat maka mereka akan dengan mudah mencarinya di minimarket terdekat. Namun apabila kebutuhan balita yang tertinggal maka akan sedikit repot mencarinya. Tidak mungkin donk malam-malam pampers balita habis dan orang tua tidak punya cadangan. Syukur-syukur jika hotel menyediakan atau menjual pampers. Bagaimana jika tidak? Bisa-bisa semalaman balita Anda akan kedinginan tidak memakai pampers.
Jadikan Suami Sebagai Partner Dalam Mengurus Balita
Point ini merupakan yang terpenting dalam suatu keluarga. Kekompakan antara suami dan istri tidak hanya terjadi ketika di dalam rumah namun juga selayaknya bisa ditunjukkan ketika sedang berlibur ke luar kota. Mungkin kalian merupakan pasangan yang belum mampu menyewa baby sitter untuk anak-anak, namun tunjukkan bahwa kalian adalah orang tua yang saling melengkapi satu sama lain ketika mengasuh dan merawat anak-anak yang masih balita.
Sudah seyogyanya suami tidak malu ketika harus membawa tas perlengkapan bayi ketika berjalan-jalan ke tempat wisata, ayah yang selalu sigap menggendong buah hati ketika berada di keramaian kota.
Kesimpulan
Untuk Anda para ibu rumah tangga yang ingin liburan namun masih memiliki balita, kalian bisa kok tetap pergi liburan. Namun tentu saja dengan persiapan yang matang yah agar ketika tiba di tempat tujuan tidak kecewa karena tidak bisa menikmati liburan dengan maksimal.
Posting Komentar
Posting Komentar