Bercak putih atau kemerahan pada kulit seperti panu, kurap dan kaligata jangan abaikan, perlu diwaspadai jangan jangan itu kusta. Kusta adalah penyakit akibat infeksi pada saraf dan kulit yang disebabkan bakteri mycobacterium leprae. Penyakit ini bisa menjadi penyebab kecacatan jika lamban ditangani.
Waktu inkubasi bakteri yang lama menyebabkan penderita tidak merasa jika memiliki penyakit kusta. Terlanjur lalai dan abai menganggap panuan biasa. Keengganan itupun berakhir penyesalan, bisa menyebabkan disabilitas, seperti:
- Munculnya benjolan di daerah lunak pada tubuh seperti lengan, wajah, badan dan telingga.
- Akibat saraf motoric yang rusak. Telapak tangan dan telapak kaki mati rasa. Bisa menyebabkan disabilitas seperti jari-jari menjadi pendek, bengkok dan jika ada luka bisa menyebabkan dua bagian tubuh tersebut diamputasi, atau terjadi kelumpuhan.
- Bila menginfeksi mata. Bisa menyebabkan mata
kering, sulit untuk ditutup sehingga iritasi dan bisa mengalami kebutaan
Di rumah sakit rumah kusta, terdapat banyak penderita yang berjuang untuk sembuh. Sayangnya beberapa dari mereka terlihat di kursi roda dan bagian tubuhnya sudah diamputasi. Akibat terlambat berobat.
Penyakit Kusta Bisa Sembuh
Sebenarnya, tidak perlu khawatir dengan penyakit yang telah ada 1400 sebelum masehi ini. Sekarang sudah ada obatnya. Deteksi jika ada bercak putih dan kemerahan pada kulit lalu segera periksa ke dokter. Mengobati secara dini dapat mencegah kecacatan pada penderita.
Kalau sudah terlanjur cacat bagaimana dong? Tetap lakukan pengobatan untuk mencegah kecacatan yang baru dan lebih parah. InsyaAllah pasti sembuh.
Yang paling diperlukan pada proses penyembuhan adalah kepatuhan penderita. Sebuah kesabaran karena pengobatan memerlukan waktu yang lama yaitu sekitar setahun sampai satu setengah tahun. Selain itu ada 4 hal yang dibutuhkan untuk mendukung kesembuhannya yaitu:
Dukungan keluarga, orang terdekat dan masyarakat
Di masyarakat penyakit kusta dianggap penyakit kutukan. Penyakit menular, sehingga harus dijauhi bahkan setelah dinyatakan sembuh oleh medis. Padahal meskipun menular, kusta tidak mudah menular lho. Penularan bisa terjadi jika kontak langsung dengan penderita yang belum diobati. Jika sudah sembuh tentu saja tidak akan menularkan. Yuk beri dukungan kepada penderita kusta tanpa paranoid takut tertular.
Makan makanan yang bernutrisi
Untuk mendukung kesembuhan, penderita sebaiknya konsumsi makanan yang bernutrisi. Seimbang. Terdapat karbohidrat, protein, sayuran. Jadi tidak benar jika penderita kusta tidak boleh makan telor, sebab kusta sendiri bukan karena alergi ya!
Vitamin D
Vitamin D sangat dipercaya dapat mendukung kesembuhan. Vitamin ini dapat diperoleh dengan menjemur pasien dibawah sinar matahari pagi. Sinar matahari dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu berikan vitamin D dari konsumsi ikan salmon, sareden dan juga telur.
Memperoleh Vitamin B yang cukup
Vitamin B yang cukup dapat mencegah kerusakan saraf. Ini dapat bersumber dari beras, kentang, pisang dan daging.
Kesimpulan
Di masa pandemic ini, deteksi sendiri bercak putih atau kemerahan pada kulit sangat berguna untuk mendukung program pemerintah Indonesia bebas kusta. Jika terdeteksi bercak tersebut tidak terasa gatal dan mati rasa, segera periksa ke dokter.
Jika ada saudara, tetangga atau siapapun yang kita kenal terdapat bercak putih atau kemerahan pada kulit, yang perlu kita lakukan adalah menyarankan agar segera memeriksakannya ke dokter. Beri dukungan, agar yang bersangkutan tidak malu atau enggan ke tempat kesehatan. Kusta bukanlah aib, kusta bukanlah kutukan, kusta adalah sebuah takdir yang harus dijalani, harus ada semangat bahwa penyakit ini bisa sembuh.
Dengan pengobatan lebih dini dapat mencegah penularan kusta dan mencegah disabilitas. Gerakan kecil seperti ini semoga dapat menurunkan peringkat Indonesia ke 3 penyakit kusta terbanyak di dunia setelah India dan Brasil. Semoga saja ….
Posting Komentar
Posting Komentar