Laporkan Penyalahgunaan

Apakah Dokter Takut Terpapar Covid dan Kusta? Simak Rangkuman KBR Berikut

 

apakah-dokter-takut-terpapar-covid-dan-kusta

Pada tanggal 29 Oktober 2021, saya menyaksikan talk show live youtube bertema Liku-liku peran dokter di tengah pandemi. Adapun yang menjadi nara sumber adalah dr. Ardiansyah dari pengurus ikatan Dokter Indonesia dan dr. Udeng Daman dari Technical Advisor NLR Indonesia.

Talkshow ini menarik sekali, saya jadi melek liku-liku peran dokter di tengah pandemi. Tentu sangat berat ya, tugas dokter di masa ini. Ketika ditanya, “Apakah dokter takut terpapar covid dan kusta?” Jawaban dokter membuat hati nyes.

Katanya, “Takut itu manusiawi, tapi harus melakukan kewajiban, konsekuensi pekerjaan dan profesi sebagai dokter tapi harus tetap melakukan pekerjaan dengan baik. Terpenting harus memakai APD yang lengkap, patuhi SOP, dan berdo’a kepada Tuhan agar diberi keselamatan.

Salah satu motivasi dokter untuk melakukan pekerjaannya dengan baik selain menganggapnya sebagai kewajiban adalah dokter harus terus berbuat agar pandemic segera berakhir.

Peran Dokter Menangani Kusta saat Pandemi

Saat pandemi, dokter yang menangani covid kurang. Nah, ini mereka tetap harus memberi penanganan kusta, agar tidak semakin menyebar. Tercatat, 110 kabupaten yang tersebar di 21 provinsi dinyatakan daerah yang berpotensi terdapat penderita kusta.

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada saraf dan kulit oleh bakteri mycobacterium leprae. Sering disebut sebagai penyakit lepra. Biasanya kulit terlihat terdapat bercak putih atau kemerahan seperti panu, kurap dan kaligata. Namun reaksinya tidak ada rasa gatal. Jika tidak diobati secepat mungkin akan menyebabkan kecacatan. Seperti tangan dan jari-jari seperti terpotong. Oleh sebab itu, waspada kusta, agar tidak menyesal.

Pada talk show tersebut dr. Udeng Daman menyebutkan penyebabnya pengaruh kusta adalah Lingkungan, Kebersihan dan juga kepadatan jumlah penduduk.

Nah, saat pada saat pandemi agar penyebarannya tidak tinggi maka para dokter dan tenaga kesehatannya berkerja sama dengan masyarakat luas memberikan edukasi tentang kusta atau lepra ini.

Edukasi Tentang Kusta

Edukasi dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah talk show ini dimana live di youtube dan juga disiarkan langsung di radio KBR. Agar masyarakat luas, paham tetang kusta ini sendiri.

Kemudian, dapat mendeteksi dini tentang penyakit kusta, apakah di keluarga, atau lingkungan sekitar ada yang memiliki tanda-tanda kusta. Seperti, terdapat bercak putih atau kemerahan seperti panu namun tidak gatal melainkan mati rasa. Kemudian, bagian tertentu seperti lengan dan kaki terasa kebal akibat saraf mengalami kerusakan.

Jika, ada terdeteksi seperti itu sebaiknya langsung berkunjung ke dokter atau puskesmas terdekat, agar segera mendapat pemeriksaan dan pengobatan.

Biasanya, orang yang mengalami gejala merasa malu dan takut dikucilkan, sebaiknya orang terdekat melaporkan ke puskesmas agar dokter langsung datang ke tempat penderita.

Kusta bukanlah penyakit kutukan, dengan mengetahui gejala dan langsung mengobatinya insya allah akan mendapat kesembuhan. Pengobatannya dilakukan 6 s/d 12 bulan. Tidak usah khawatir karena seluruh Puskesmas di Indonesia ada obat untuk penderita kusta.

Selain itu, yang kita dapat lakukan secara bersama-sama adalah menyebarluaskan informasi, tentang berita kusta. Selalu itu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Menjaga imunitas tubuh. Menggerakkan komunitas agar memberi dukungan kepada penderita kusta dan tidak mengucikannya. Semoga Indonesia bisa menjadi Negara bebas kusta.

Kesimpulan

Nah, itulah sepenggal cerita tentang, “Apakah dokter takut terpapar covid dan kusta?” Mari yuk dukung kerja dokter dengan tetap jaga kesehatan, jaga lingkungan bersih, peduli dengan keluarga dan tetangga, beri makanan yang bernutrisi dan sehat serta tetap patuhi protokol kesehatan agar kita semua terjaga.

 

Linda Puspita
Blogger dan Guru Honorer yang selalu beruntung saat mulai menulis. Menerima kerja sama, silahkan singgah di brilianamumtazia@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar