Biduran. Pernah tidak anak mengalaminya? Sungguh sangat tidak nyaman. Ruam merah seperti bentolan yang menyebar terasa gatal dan panas pada kulit. Pantas saja pada kondisi ini anak rewel. Meskipun akan hilang sendiri tanpa penanganan khusus, tidak tega rasanya membiarkan anak berlama-lama gatal dan rewel.
Dilansir dari lifebuoy.co.id, biduran atau urtikaria adalah reaksi alergi kulit yang disebabkan oleh banyak hal seperti alergi terhadap makanan tertentu, serbuk sari, racun dari serangga, udara di luar ruangan, keringat berlebih dan stress. Lebih serius, biduran juga bisa menjadi salah satu gejala penyakit tiroid atau kanker.
Biduran pada anak banyak terjadi disebabkan karena cuaca atau suhu ruangan yang dingin. Pada masa ini bagi kulit yang sensitif akan melepas zat kimia histamine, yang mendorong bintik merah kecil bahkan lebar yang gatal.
Seiring waktu dengan hari beranjak hangat maka akan pulih dengan sendirinya. Namun, ketika anak rewel akan mengurangi kualitas tidur. Selain itu, rasa tidak nyaman pada kulit akan mendorong anak untuk menggaruknya, sehingga dikhawatirkan menambah masalah baru.
Berikut ini cara mencegah dan mengobati biduran pada anak:
Cara Mencegah Biduran
Cari tahu pemicu biduran pada anak sehingga dapat dilakukan langkah pencegahan. Seperti yang diutarakan diawal, alergi yang disebut juga kaligato ini kebanyakan disebabkan udara dingin. Untuk itu yang dapat bunda lakukan adalah menjaga agar anak tetap merasa hangat, tidak berangin-angin dan memakai pakaian yang tertutup.
Mengobati Biduran pada Anak
Jika anak sering mengalami biduran sebaiknya periksakan ke dokter agar dapat diberikan treatment yang tepat. Misalnya pemberian obat antihistamin atau alergi.
Sebaiknya menghindari mitos yang belum tentu kebenarannya. Seperti di suatu daerah, jika anak mengalami biduran dioleskan abu rokok. Selain tidak higienis, dikhawatirkan ada zat berbahaya dalam abu tersebut.
Mitos lainnya adalah jika anak biduran tidak diperkenankan mandi. Alasannya takut menyebar kemana-mana. Padahal tidak mandi akan memperburuk rasa gatal. Sebaliknya, mandi dapat mengurangi rasa gatal. So, ketika anak biduran tidak boleh mandi, hanya mitos.
Mencoba Berobat Mandiri
Selain itu, berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan secara mandiri berdasarkan pengalaman. Disini, bunda fokus untuk menenangkan anak agar tidak rewel. Rewel sendiri bersumber pada rasa gatal atas ruam merah, untuk itu yang dapat dilakukan adalah:
- Memasukan air hangat ke dalam botol, lalu gelindingkan kekulit yang terasa gatal, rasa hangat akan mengurangi rasa gatal, sehingga anak nyaman dan tidak rewel
- Kompres dengan air dingin
- Mandi . Ijinkan anak berendam di bak air dingin, hal ini akan mengurangi rasa gatal. Tapi jangan terlalu kedinginan.
- Menggunakan sabun antiseptic
- Menggunakan pelembab yang telah diresepkan oleh dokter
- Mengoleskan daging lidah buaya. Lidah buaya selain berfungsi menghilangkan ruam, juga memiliki senyawa antiinflamasi yang dapat mengatasi biduran
- Berikan bedak khusus yang mengurangi rasa gatal
- Pakaikan anak baju dan celana longgar dan berbahan lembut
- Tidak memberikan anak makanan cepat saji, sejenis sea food dan makanan fermentasi lainnya
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa cara pencegahan dan mengobati biduran agar anak tidak rewel. Meskipun gejala ini dapat hilang dan timbul dengan sendirinya, memeriksakan ke dokter adalah jalan yang tepat. Apalagi jika biduran muncul di area wajah, lidah dan bibir kemudian disertai dengan sesak dan demam. Jika kondisi anak seperti itu, pengobatan mandiri di rumah adalah second option ya moms!
Posting Komentar
Posting Komentar