“Hiru makannya tambah lagi?”
“Hiru!”
“Hiru!”
“Hiru!”
Panggilan yang kesekian baru direspon
oleh anakku yang beranama Jawahiru. Kepala mengangguk, pandangan masih fokus ke
layar persegi yang memutar film kartun kesayangannya.
Aku mulai khawatir, durasi makan Hiru
semakin lama. Sepertinya makan adalah modus agar dia bisa nonton di ponsel.
Kesalahanku adalah mengijinkannya untuk boleh main hp hanya di waktu jam makan.
Awalnya, alasan ini membujuknya agar mau makan, badannya terlihat kurus, sehari
hanya makan satu kali itupun harus dibujuk terlebih dahulu.
Aku dan suami merasakan memberikan
gadget ketika makan memberikan resiko. Ia tidak mau makan tanpa hp. Ia menjadi
mudah marah. Serta, jika dipanggil tidak segera merespon.
Kami menghendus hal yang tidak beres
dan bertekad mengembalikan tumbuh kembang anak tanpa terganggu aku dan suami
sepakat membatasi screen time pada anak. Disini aku akan sharing catatan
pengalaman dalam hal tersebut, semoga dapat membantu keluarga yang lain yang
sedang berjuang mengawal anak menjadi generasi emas Indonesia.
Belajar dari Kesalahan
Posting Komentar
Posting Komentar