Seringkali saya melihat orang-orang dalam kesusahan secara finansial meminta bantuan di media sosial melalui status mereka. Mengatasnamakan tidak punya uang untuk membeli susu anak misalnya, membuat para netizen menjadi iba dan berlomba-lomba mengulurkan bantuan mereka. Namun, apakah kita sudah memastikan apakah pertolongan itu sudah tepat sasaran? Atau jangan-jangan orang yang meminta bantuan melalui media sosial itu hanya berpura-pura demi mendapat simpati para netizen. Wallahu A’lam.
Hilang Keraguan Bersama Lembaga Filantropi
Saya pernah diberitahu oleh suami, jika ingin menolong ya tolong saja dengan penuh keikhlasan. Jangan pernah memikirkan uang yang kita beri digunakan untuk apa oleh orang yang kita tolong. Namun sebagai manusia terkadang muncul rasa ingin tahu, apakah pemberian kita sudah digunakan untuk kepentingan mendesak sesuai akad permintaan bantuan di awal?
Lalu saya berpikir, apabila terus menerus penasaran dan mencari tahu ke mana bantuan yang kita beri untuk orang-orang yang katanya sedang kesusahan, mengapa tidak sekalian saja saya berikan bantuan itu kepada lembaga filantropi yang memang khusus mengurus zakat, infaq dan sedekah umat Islam.
Hal ini dimaksudkan agar uang yang saya sedekahkan bisa dikelola dengan baik oleh lembaga filantropi tersebut tanpa saya harus penasaran untuk apa saja peruntukannya. Lembaga filantropi sendiri memiliki pengertian sebuah lembaga yang didirikan dengan tujuan nirlaba dimana melakukan penggalangan dana untuk tujuan sosial dan kemaslahatan umat. Melalui lembaga ini, zakat, infaq dan sedekah dapat disalurkan pada zakat mudah.
Alasan Menyalurkan Zakat, Infaq dan sedekah Melalui Lembaga Filantropi
.png "Mengapa perlu untuk menyalurkan zakat, infaq dan sedekah kita melalui lembaga filantropi?")
- Agar dapat didistribusikan kepada para pihak yang membutuhkan sehingga tepat sasaran
- Dana yang dikelola oleh lembaga filantropi akan melalui proses audit sehingga kita sebagai mustahik merasa lebih tenang ketika mengeluarkan zakat, infaq serta sedekah
- Untuk dapat lebih mensejahterakan masyarakat karena dana yang terhimpun bisa lebih besar lagi.
Ketika hendak memilih lembaga filantropi pun kita harus melihat rekam jejaknya, agar lebih tenang ketika menyalurkan zakat, infaq dan sedekah. Beberapa factor yang perlu kita perhatikan ketika hendak menyalurkan zakat, infaq dan sedekah melalui lembaga filantropi antara lain:
- Memiliki legalitas yang jelas
- Memiliki rincian yang jelas kemana dan kepada siapa saja bantuan disalurkan
- Memilki laporan keuangan yang jelas dan transparan, baik kepada donatur maupun masyarakat luas pada umumnya.
Rumah Zakat: Lembaga Filantropi Terpercaya Milik Masyakarat Indonesia
Salah satu lembaga filantropi yang ada di Indonesia adalah Rumah Zakat. Berdiri sejak 2 Juli 1998, Rumah Zakat hadir karena ingin menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia di tengah krisis moneter tahun 1998. Sebelumnya bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ), dan sejak tahun 2007 Rumah Zakat resmi mendapat legalitas sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) dengan adanya Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 42 tahun 2007.
Rumah Zakat sendiri pada laporan keuangannya di tahun 2021 telah melalui proses audit syariah oleh Kementerian Agama Republik Indonesia dan meraih predikat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Rumah Zakat sebagai lembaga filantropi terpercaya milik masyakarat Indonesia, tentunya telah banyak memberikan kontribusi dalam upaya memberdayakan umat dan juga beberapa desa. Sudah 24 tahun Rumah Zakat hadir memfasilitasi Anda yang ingin menunaikan zakat, infaq dan sedekah agar lebih berdaya guna.
Sekadar pengingat saja, selama 24 tahun berkontribusi, sudah banyak prestasi yang diraih oleh Rumah Zakat, antara lain:
- Tahun 2021 telah berhasil mencapai 689.000 donatur
- Sampai dengan tahun 2021 ini telah banyak memberikan layanan manfaat kepada 42 juta masyarakat
- Berhasil menciptakan 1.695 desa berdaya, 20 sekolah juara dan 8 klinik
- Meraih ISO 37001 tahun 2016
- Berhasil meraih Akreditasi A Audit Syariah Kementerian Agama dan meraih WTP audit keuangan
- Meraih 58 penghargaan baik di dalam maupun luar negeri
- Rumah Zakat hadir di 18 Provinsi Kantor Layanan dan 34 Provinsi Divisi Program
Rumah Zakat juga mendukung dan berkontribusi dalam program dari SDGs yang diadakan oleh pemerintah. SDGs sendiri merupakan suatu agenda pemerintah tentang pembangunan yang berkelanjutan.
Adapun kontribusi Rumah Zakat terhadap pencapaian SDGs yang telah menghasilkan 8 tujuan, meliputi:
- Pendidikan desa berkualitas
- Desa tanpa kemiskinan
- Desa tanpa kelaparan
- Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif
- Keterlibatan perempuan desa
- Pertumbuhan ekonomi desa merata
- Kemitraan untuk pembangunan desa
- Desa sehat dan sejahtera
Setiap tahun tentunya Rumah Zakat ingin memberikan pelayanan terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Apalagi Rumah Zakat telah menerima amanah dari seluruh donator untuk mengelola zakat, infaq dan sedekah agar kemaslahatan bagi seluruh umat Muslim yang ada di Indonesia.
Tahun 2022 pun ada banyak target yang ingin dicapai oleh Rumah Zakat, beberapa di antaranya berdampak sosial pada masyarakat, seperti:
- Menghadirkan 1.700 desa berdaya
- 20% masyarakat Indonesia dapat keluar dari garis kemiskinan
- Bisa menjangkau 1,5 juta penerima manfaat donasi.
Penutup
Dengan hadirnya Rumah Zakat sebagai lembaga filantropi terpercaya milik masyakarat Indonesia tentu membuka secercah harapan bagi kita umat Muslim yang ingin menyalurkan zakat, infaq dan sedekah namun masih bimbang hendak berdonasi secara mandiri atau kolektif.
Menjadi donator di Rumah Zakat artinya secara tidak langsung kita turut serta dalam berpartispasi mewujudkan banyak desa berdaya di Indonesia, mencerdaskan kehidupan anak bangsa dengan dibangunnya sekolah juara, serta terbuka luas peluang usaha bagi masyarakat yang membutuhkan.
Referensi
https://www.rumahzakat.org/id/tentang-kami/sejarah
Posting Komentar
Posting Komentar