Selamat
hari ibu...! Siapa pun yang mendapatkan ucapan ini pasti bangga dan bahagia
sekali. Apalagi ucapan itu berasal dari bibir anak-anaknya. Lalu, ada pelukan,
senyuman dan kecupan di bahu tangan, lalu dikuti dengan diksi pilihan yang
kurang lebih begini, “Terimakasih, Bu! Sudah menyayangi dengan sepenuh hati.”
Really lovely!
Momen
ini adalah hadiah kecil dan feedback
dari perhatian seorang ibu yang hangat dan nyaman. Bahasa cinta ibu sampai dan
diterima di hati anak-anak.
Untuk
itu, yuk selalu berjuang agar mengucapkan hal yang baik-baik saja sebab ucapan yang
baik laksana doa. Doa yang tidak tertolak adalah doa seorang ibu. Kenapa
berjuang? Sebab ini pekerjaan yang tidak mudah. Berinteraksi setiap hari
terkadang menimbulkan gesekan gesekan antara ibu dan anak. Apalagi sudah
memiliki anak lebih dari dua.
Saat
bangun tidur, akan pergi ke sekolah, saat makan atau ketika mau tidur. Rumah
terasa riuh. Inginnya terbiasa lemah lembut, namun reflek saja suara menjadi
tinggi beberapa oktaf.
Pernah
suatu ketika anakku yang berumur 5 tahun tantrum saat berada di meja makan.
Protes minta telur ceplok, padahal sebelumnya dia ingin telur dadar. Dia
sendiri yang mengocoknya, menambahkan garam. Dia juga memperhatikan ketika aku
menggoreng.
Kalau
menurut teman-teman akan melakukan apa merespon sikap tersebut? Marah bukan? Atau
menggorengkan lagi sesuai keinginannya? Saat itu sebenarnya anak hanya butuh
perhatian. Sebelum si bungsu hadir, biasanya full perhatian, tapi sekarang apa-apa harus sendiri.
Nah,
disini aku merasa perlu banyak belajar ungkapkan bahasa cinta ibu saat berada
di meja makan. Momen makan bersama anak adalah quality time yang sangat berarti. Tempat menanamkan memori baik
kepada anak. Ada cara ibu dan ungkapan bahasa cinta baik secara verbal dan secara sentuhan
yang dapat kita lakukan.
Jangan berubah, Bu!
Aku
pernah mendengar seorang psikolog berpesan untuk jangan berubah. Anak tetaplah
anak yang hatinya butuh rasa hangat. Walaupun usianya bertambah.
Contoh
seorang ibu berubah di momen meja makan. Saat balita, ibu menyuruh makan dengan
suara yang lembut, “ayo, nak! Makan yang banyak.” Sambil memandang wajah anak
penuh cinta. Umur bertambah, kata tersebut berubah pula, “Ayo makan! Kalau gak
makan ndak boleh ikut pergi, lho!” Selanjutnya umur kian bertambah, yang
terucap adalah,“ Mau makan yo kono, gak
mau makan yo kono, penting tak masake.” (Mau makan silahkan gak mau ya
sudah, aku sudah memasaknya.
Saya
yakin, kata kata terakhir bukan ungkapan bahasa cinta ibu. Kenapa mesti berubah?
Mulailah biasakan menanam memori baik kepada anak. Pilih diksi terbaik. Tarik
nafas, doakan sang buah hati, libatkan Rabb pada setiap pengasuhan.
Ketika
saya mengeluhkan prilaku anak yang nomor dua, suami bilang, “apakah sudah mendoakannya?”
jadi, jika ingin anak baik, ibu sangat berperan penting.
Ketenangan Nikita Willy Dalam Mengasuh Anak yang Perlu Ditiru
World knows me as Nikita Willy, but my son knows me as his world. Aku sangat bersyukur atas hadirnya Issa di dunia ini, yang membuat aku bisa terus belajar menjadi lebih baik. Karena aku sadar, bagi Issa aku sebagai ibu adalah dunianya.
Kata-kata
di atas dibagikan Nikita Willy di media sosial tepat dengan peringatan hari ibu. Sebagai ibu muda, Niki menuai banyak
pujian. Video parentingnya banyak ditiru oleh ibu-ibu di Indonesia.
Saya
suka kata-kata Niki, “terus belajar!” jadi sikap tenang seorang ibu bukan ujug-ujug ada. Perlu terus belajar. Terus
dilatih. Sebelum menenangkan anak saat tantrum, ibu harus bisa menenangkan diri
sendiri. Tarik nafas! Lepaskan! Berdoalah agar dimudahkan, agar hati anak
dilunakkan.
Oh,
iya jika ibu merasa bahagia, anak akan tertular lho. Sebaliknya rasa sedih, stress juga mentransfer energi negatif
ke anak. So, Menikmati menjadi ibu
itu penting sekali. Nikmati prosesnya.
Ungkapkan Bahasa Cinta Ibu bersama Miyako Nanoal
Melalui
momen-momen pribadi yang dibagikan Nikita Willy, terlihat dia rajin memasak lho. Aku merasa tertampar. Aku merasa
paling sibuk, pagi bekerja di luar rumah hingga siang hari. Setiba di rumah
mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga, sambil mengurus anak tiga yang aktif
aktif. Malamnya, aku di depan laptop, menghabiskan waktu sebagai blogger.
Merasa nyaris tidak ada waktu.
Tetapi,
dibanding Nikita Willy, tentu tidak seberapa sibuknya. Dia memiliki jadwal yang
begitu padat sebagai model dan aktris sinetron. Namun, bisa menyediakan waktuuntuk memasak sendiri. Aktivitas memasak tentunya ungkapan bahasa cinta ibu,
ada kasih sayang dan perhatian seorang ibu di sana.
Keuntungan
seorang ibu memasak sendiri adalah kebersihan lebih terjamin, tahu apa saja
yang dimasukkan ke dalam makanan, ada rasa khas yang tertanam di memori anak.
Anakku
pernah memuji begini, “Masakan ibu enaaak! “ disini tercipta kehangatan. Menariknya,
itu dia ceritakan kepada teman-temannya dengan bangga. Dalam hatiku berjanji, “jadi
sering masak sendiri, nih!”
By the way,
Nikita Willy Pakai Miyako, untuk peralatan
dapur yang berkualitas. Aku naksir
banget Rice Cooker Miyako tipe MCM-586 BH yang Niki gunakan, tentu jadi lebih
sat set sat set ya.
Bahannya
bagus, anti gores, tidak lengket yaitu Nanoal Berlian Hitam. Anti lengketnya
lebih unggul 10x lipat. Tidak hanya itu, Miyako
Nanoal Pilihan Nikita ini juga memiliki ketebalan 1,4 mm, double coating di
sisi luar dan dalam dan bebas dari PFOA yang berbahaya untuk kesehatan tubuh.
Warnanya
baby pink sangat elegan di letakkan di meja. Mempercantik isi dapur. Menariknya
tidak hanya estetik, Produk rice cooker
sangat kuat, anti karat, dan anti penyok.
Rice
Cooker Miyako tipe MCM-586 BH Mempunyai fungsi 3 in 1 untuk memasak,
menghangatkan, dan mengukus. Selain itu bisa juga digunakan untuk memasak
makanan lainnya.
Dibantu
rice cooker ini, Nikita Willy mengolah sendiri makanan harian untuk Baby Issa. Membuat makan pendamping
MPASI tanpa repot dan lama.
Miyako Nanoal Tetap di Hati
Aku sendiri sudah pecaya dengan peralatan dapur produk Miyako. Saat ini memakai Miyako Nanoal MCM 508 SBC. Di pagi hari setelah shalat Shubuh, tinggal menekan tombol cook, sembari menyiapkan lauk dan sayuran.
Nasi pulen, tidak kering, tidak lengket |
Hasilnya
nasi pulen, tidak kering, tidak mudah basi, dan tidak lengket. Sebab mengandung
lapisan Nanoal atau lebih dikenal dengan lapisan anti lengket yang tahan lama
hingga 10X lipat.
Setelah
memasukan nasi dan lauk pauk ke dalam tempat bekal, aku masih sempat
membersihkan Miyako Nanoal. Sebentar
saja karena sangat mudah dibersihkan. Cukup lap dengan kain lembut atau
menggunakan tisuue.
Bahasa Cinta Ibu, Nikita Willy
Melalui
video yang Nikita Willy bagikan saat momen Issa menyantap makanan, ada beberapa
ungkapan cinta ibu seperti:
- 'bismillahirrahmanirrahim' di sini Niki mengajarkan Issa nilai relegius sejak dini. Apapun pekerjaan baik harusnya diawali dengan lafas ini agar diridhoi ya! Termasuk akan makan.
- Mengajarkan makan dan minum dengan tangan kanan, serta makan sambil duduk tidak sambil berdiri atau bahkan sambil berlari-larian, agar anak nantinya fokus.
- Gesture
tertawa Niki menunjukan bahwa ia sangat menikmati perannya sebagai ibu
- Niki belajar dan terbiasa lemah lembut
- Niki menyentuh, menatap dan memeluk Issa dengan penuh cinta
Jadi
bahasa cinta ibu, Nikita Willy tertuang dari dia mulai memasak hingga semangat
menyajikan dan akhirnya disantap oleh Baby Issa.
Penutup
Sebagai
penutup, mengambil ucapan Nikita saat momen hari ibu "Selamat Hari Ibu
untuk semua ibu hebat di luar sana. As we are the world to our children, it's
totally okay to keep learning and growing every day. We are loved,"
Semoga,
kita para ibu selalu optimis, dan tidak berhenti belajar dari hal kecil hingga menjadi ibu yang
baik. Jika tidak berlebihan, sesibuk apapun seorang ibu, yuk berusaha untuk
bisa sajikan makanan untuk keluarga. Supaya, terbantu gunakan Rice Cooker Miyako, untuk hasil nasi
terbaik.
Posting Komentar
Posting Komentar