Tinggal menghitung hari, bulan suci Ramdhan tiba. Sudah
seharusnya kita mempersiapkan diri agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan
baik. Maag dan asam lambung seringkali muncul setelah 6-8 jam perut kosong.
“Saya terkena maag!” kata seseorang saat membuka pesanan
herbal untuk persiapan puasa. “Asam
lambung saya naik. Boleh gak aku coba herbal ini?” Sambung seorang teman yang
lainnya. Maag dan asam lambung seringkali dianggap hal yang sama. Padahal beda lho. Pada sharing kali ini, akan
membahas perbedaan maag dan asam lambung, serta bagaimana cara mengatasi maag dan asam lambung dengan tepat.
Maag
Maag, merupakan sakit yang dikeluhkan saat berpuasa. Beberapa orang terkendala tapi sebagian yang lain malah terbantu dengan berpuasa, maag menjadi hilang, bahkan menjadi sangat sehat saat berpuasa.
Dilansir dari berbagai sumber, Maag dikenal sebagai tukak lambung atau ulkus peptikum, adalah luka pada lapisan dalam dinding lambung, usus halus bagian atas, atau bahkan kerongkongan. Luka ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk infeksi bakteri Helicobacter pylori, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dalam jangka panjang, stres, dan pola makan yang tidak sehat.
Yups! Makanan tidak sehat sangat berpengaruh. So, bukan menahan lapar sebagai sumber maag. Saya sangat setuju dengan para ahli, “ baik perut baiklah semua, rusak perut, rusaklah semua.”
Oleh karena itu menjaga asupan apa yang dimakan sangat penting, agar saluran pencernaan tidak ada masalah, tidak luka. Ciri-ciri teman-teman ada maag, terasa nyeri atau sensasi terbakar di perut bagian atas, mual, muntah, penurunan nafsu makan, serta perubahan berat badan.
Rasa nyeri itu menyebabkan kesulitan berjalan. Terasa sensasi nyerinya lebih inten saat malam hari dan saat siang ketika perut dalam kondisi kosong. Saat dipegang, perut bagian atas akan terasa keras, seperti ada tempurung kura-kura di sana.
Ketika rasa nyeri ini menerpa, diberi asupan makanan juga bertambah nyeri. Nah, baru akan berkurang saat teman-teman konsumsi obat maag.
Asam Lambung
Pernah tidak terlambat makan? Apa yang dirasakan? Tidak nyaman sekali bukan? Makanan yang dimakan menjadi tidak enak. Ada rasa asam dan pahit di mulut dan sensasi perih atau panas terbakar di dada dan ulu hati.
Tidak hanya sampai disitu, saat membungkuk, berbaring dan setelah makan pun timbul rasa yang tidak nyaman begitu kuat. Diikuti dengan sendawa yang menandakan lambung tidak baik-baik saja.
Apa itu Asam lambung? Sebenarnya, asam lambung sangat bermanfaat untuk membantu mencerna makanan. Hanya saja jumlah asam lambung yang berlebihan atau tidak seimbang produksinya dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan kemudian terus berkembang jika tidak diatasi dengan baik menjadi lebih buruk lagi.
Gejala asam lambung sama persis dengan sensasi ibu saat hamil. Apa apa terasa tidak nyaman, ada sensasi terbakar di dada atau dikenal dengan heartburn, mulas, regurgitasi atau sensasi makanan naik kembali ke kerongkongan, dan kadang-kadang batuk yang terkait dengan refluks.
Kamu akan mengalami sakit tenggorokan, kesulitan menelan, gejala, seperti asma, mulas yang meningkat sebagai respons terhadap beberapa makanan "pemicu", dan gejala yang memburuk saat kamu berbaring atau membungkuk.
Ternyata salah jika mengonsumsi makanan yang pedas atau minuman yang masam untuk mereda sensasi asam di mulut saat asam lambung naik bahkan itu dapat menjadi pemicu produksi asam lambung ya.
Perbedaan Antara Maag dan Asam Lambung
Nah, dari informasi tentang maag dan asam lambung diatas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara maag dan asam lambung adalah:
Sumber Gejala
Jelas sekali, sumber gejala maag adalah luka atau tukak pada dinding lambung, sedangkan asam lambung terkait dengan jumlah produksi asam lambung yang berlebihan atau tidak seimbang dan refluks asam dari lambung ke kerongkongan.
Gejala
Gejala baik maag dan asam lambung hampir-hampir sama, seperti sensasi terbakar di dada namun gejala paling utama maag adalah ada nyeri di perut bagian atas, jika disentuh terasa keras seperti tempurung kura-kura, sementara asam lambung lebih sering menyebabkan sensasi terbakar di dada dan regurgitasi.
Penutup
Dengan mengenali perbedaan antara maag dan asam lambung, setidaknya bisa memberikan penanganan yang tepat. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika timbul gejala seperti yang disebutkan diatas. Supaya mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi.
Bisa juga konsumsi kunyit. Kunyit dipercaya sebagai tanaman yang sangat bermanfaat untuk menjaga pencernaan agar tetap kondisi baik. Dipercaya juga secara turun temurun dapat membantu masalah kembung, maag dan mengontrol kadar asam lambung.
So, konsumsi kunyit agar pencernaan sehat. Tentunya diiringi dengan gaya hidup yang baik, hindari makanan pedas dan masam, berhenti merokok, atur ulang pola makan yang tidak menentu, dan jangan makan secara berlebihan.
Percayalah, ketika perut dibenahi dan dikontrol efeknya akan terasa yaitu pencernaan menjadi lebih baik. Yuk, sediakan kunyit di rumah. Lebih simple dalam bentuk kapsul “Sido Muncul Natural Sari Kunyit Plus”. Produk dengan perpaduan kunyit dan black pepper untuk membantu meringankan gangguan pencernaan. Terhindar dari maag dan asam sehingga dapat melaksanakan ibadah puasa dengan lancar. Aamiin.
Posting Komentar
Posting Komentar