Sumber Foto: @bayu_tahir |
“Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.”
(HR. Ahmad)
Hadis diatas sebagai alasan kenapa seseorang yang sudah
meninggal ingin diberi kesempatan untuk hidup lagi dan akan memilih melakukan
sedekah. Dahsyat banget manfaat dari apa yang telah kita sedekahkan.
Fyi, pahala sedekah terus mengalir bahkan setelah
seseorang meninggal dunia. Menjadi amal jariyah. Tapi . . . beraaat banget
untuk melakukan hal ini. Kita terkadang kurang menyadari manfaatnya, baik di dunia
atau nanti di akhirat. Banyak alasan, dari masih banyak kebutuhan, belum merasa
cukup, belum kaya dll.
Semoga, kita bukan termasuk orang yang setelah meninggal,
baru benar-benar memahami betapa berharganya sedekah sebagai investasi akhirat.
Yuk, belajar dari Bayu, seorang pemuda Sambas yang mengajari sedekah dengan
sisihkan uang jajan.
Sosok Bayu Tahir
Bayu Tahir merupakan salah satu penerima apresiasi Satu
Indonesia Award 2017 tingkat Provinsi bidang Pendidikan dari Kalimantan Barat.
Programnya yang menginsipirasi yaitu membiasakan sedekah murid SMAN 3 Teluk
Keramat, Kabupaten Sambas dengan cara menyisihkan uang jajan.
Sedekah tersebut lalu disalurkan dalam bentuk sembako kepada
masyarakat yang membutuhkan. Dari program inilah awalnya terbentuk Komunitas
GPS (gerakan peduli sesama) Kabupaten Sambas.
Programnya terinspirasi dari kedua orang tuanya yang berasal dari
keluarga sederhana. Programnya fokus kepada gerakan peduli kaum dhuafa dan anak
yatim piatu.
Membiasakan sedekah dengan sisihkan uang jajan, mengajarkan
kepada murid untuk bersedekah dari kecil, sehingga terbangun kebiasaan baik
yang terbawa hingga mereka dewasa dan tua. Sedekah menjadi bagian dari
kebiasaan, tidak dipaksakan dan dianggap berat.
Wah! Sangat menginspirasi ya! Jadi sudah tahu nih, kenapa ketika dewasa sulit sekali
dan berat untuk bersedekah? Jawabanya adalah belum terbiasa. Jadi yuk, belajar
dari gerakan Bayu. Mulai belajar sedekah, selain bermanfaat untuk orang lain
yang kurang beruntung, ternyata sangat bermanfaat untuk kebahagiaan kita dunia
dan akhirat.
Itu kenapa muncul rasa bahagia ketika sudah melakukan salah
satu kebaikan ini.
“Salah satu bentuk kebaikan dan sifat yang kerap dilupakan adalah kepedulian terhadap sesama. Padahal, ada banyak alasan penting mengapa kita harus memiliki rasa peduli terhadap orang lain. “
Quote dari Bayu selaku ketua komunitas GPS Kabupaten Sambas.
Teman-teman dapat mengenal dan mengikuti aktifitas dari Bayu
melalui Instagram @bayu_tahir. Bayu terus menginspirasi dan terus konsisten
menyuarakan hal baik, melalui komunitas gerakan peduli sesama Sambas.
Baru-baru ini ia juga terpilih menjadi salah satu peserta
SATU Indonesia National Gathering 2024 dari ASTRA, sebagai aprisiasi terus
konsisten menyebar vibes kebaikan di
era gempuran carut marut yang tidak terbendung.
Melalui laman Instagramnya, ia juga membagikan kegiatan rutin
membaca Al Qur’an yang dilakukan mahasiswanya sebelum memulai aktivitas kuliah.
Ia sekarang aktif sebagai akademisi Institut Agama Islam Sulthan Muhammad
Syafiuddin Sambas.
Satu Indonesia Award (SIA)
Melalui program Satu Indonesia Award (SIA) oleh PT Astra
International Tbk, kita jadi menemukan sosok penggerak dari daerah yang
menginspirasi. Dengan begitu semoga banyak yang tertular dan menjadi bagian hal
baik untuk lingkungan sekitar.
Terbukti Bayu tetap survive
hingga sekarang melakukan kebaikan. Dan Astra dari beberapa tahun belakang
hingga sekarang masih memberikan suport positif. Untuk kegiatan pemberdayaan yang
sejalan dengan lima bidang kontribusi sosial yang telah dilaksanakan Astra, seperti
bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan bidang Teknologi.
Yuk, menjadi bagian dari pelaku penggerak di lingkungan
masing-masing!
Posting Komentar
Posting Komentar