Laporkan Penyalahgunaan

Belajar Budidaya Jamur Tiram Dari Rahmat Dwi Satrio

Belajar Budidaya Jamur Tiram Dari Rahmat Dwi Satrio

Salah satu pemuda asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara sukses mengembangkan budidaya jamur tiram. Ia adalah Rahmat Dwi Satrio. Pemuda inspiratif yang tidak segan berbagi ilmu.

Meskipun ilmu budidaya jamur tiram diperoleh dari belajar otodidak, ia berhasil mengembangkan budidaya dengan sukses. Kini, siapa pun bisa belajar keberhasilan tersebut dengan syaratnya sungguh-sungguh dan memiliki tekad yang tinggi.

Dalam sharing kali ini, kita akan mempelajari kesuksesan perjalanan Rahmat budidaya Jamur Tiram dan kebiasaan baiknya yaitu berbagi ilmu tanpa takut tersaingi serta bagaimana beliau bisa terpilih menjadi salah satu pemenang SATU Indonesia awards tahun 2018.

Pandai Melihat Peluang

Pandai Melihat Peluang

Rahmat Dwi Satrio yang akrab disapa Rahmat mulai menekuni budidaya Jamur tiram tahun 2013. Saat itu, ia menemukan potensi peluang usaha yang baik terkait limbah serbuk kayu di tengah-tengah masyarakat kampungnya yang terletak di Desa Ulu Pohara, Kecamatan Besulutu, Kabupaten Konawe. Ada banyak limbah serbuk kayu. Dia pandai melihat peluang.

Setelah melakukan riset tentang pemanfaatan limbah serbuk kayu, tercetuslah budidaya jamur tiram, yang saat itu masih sangat jarang ditemui. Jenis jamur yang dikenal memiliki nilai gizi tinggi dan mudah dibudidayakan.

Seiring berjalannya waktu, rumah usaha budidaya jamur tiram menjadi tempat belajar yang tidak pernah sepi pengunjung, mulai dari siswa, maha siswa, dan pelaku usaha. Ia tak pilih pilih untuk memberikan pelatihan budidaya jamur tiram.

Menariknya semakin ia banyak memberi pelajaran kepada orang lain, maka bisnis budidaya jamur tiram semakin berkembang pesat. Produk jamur tiram hasil budi dayanya tidak hanya dijual di pasar lokal, tetapi juga telah merambah ke produk olahan siap saji.

Dia pun bekerja sama dengan beberapa teman untuk mendirikan perusahaan yang bernama PT. Tiga Putra farm. Ternyata malah membuat semakin berkembang, sampai ada dua tempat farm yang ia miliki yaitu di Kendari dan di Konawe.

Semakin antusias orang yang belajar, semakin besar peluang yang muncul, mereka pun mulai kembangkan bisnis jual perlengkapan budi daya jamur tiram. Seperti media tanam, bibit dan juga perlengkapan lainnya. Ditambah lagi, fasilitas farm yang mendukung seperti tempat belajar budidaya jamur (edukasi), tempat kuliner, dan tempat berfoto.

Ia ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk terjun ke budidaya jamur, serta mengajak kawula muda bersemangat dalam melihat peluang, dengan mengikuti seleksi even bergengsi Aprsiasi Astra Satu Indonesia Awards dari ASTRA tahun 2018, alhamdulilah dinyatakan sebagai salah satu pemenang dari Sulawesi Tenggara di bidang kewirausahaan.

Penutup

Dari Rahmat Dwi Satrio kita belajar bahwa semakin ilmu dibagikan maka semakin besar peluang untuk sukses. Jangan takut berbagi ilmu. Jangan takut mendapat pesaing. Sebab, setiap peluang ada rejekinya masing-masing.

Quote pematik dari Rahmat Dwi Satrio adalah

Jika dapat membantu orang lain untuk bisa sukses bareng, mengapa harus ditunda?

Dari beliau, kita juga belajar untuk pandai pandai melihat peluang usaha. Di mata orang lain bisa jadi onggokan limbah, di tangan yang tepat bisa di rubah menjadi tumpukan cuan yang bisa mensejahterakan.

Seperti kita tahu, Jamur tiram memanfaatkan limbah organik, seperti serbuk gergaji atau sekam padi, sehingga dapat mengurangi jumlah limbah.

Bagaimana sudah terlintas peluang usaha yang mudah dan menguntungkan, yuk eksekusi! Siapa tahu kita bisa ikuti jejak kesuksesan Rahmat Dwi Satrio.

Usaha yang besar dimulai dari langkah kecil, tetapi yang terpenting adalah memulai dan konsisten melangkah!

Linda Puspita
Blogger dan Guru Honorer yang selalu beruntung saat mulai menulis. Menerima kerja sama, silahkan singgah di brilianamumtazia@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar