Laporkan Penyalahgunaan

Sosok Keren dari Jambi Pemenang Satu Indonesia Awards

Sosok Keren dari Jambi Pemenang Satu Indonesia Awards
Sumber Gambar: @bara_aapi

“Teruslah berlari, kejar impianmu. Jangan pernah berhenti belajar, jangan dengarkan suara-suara yang mungkin berpotensi untuk menghilangkan impianmu. Hidup hanya satu kali, lakukan dan kejarlah apa yang benar-benar ingin kalian lakukan. Bertanggungjawab dengan apa yang sudah dipilih. Dan jangan lupa untuk meminta restu kepada Allah SWT, doa orang tua, keluarga dan teman-teman. Semangat kawan !! dare to dream, dare to make it come true”

Itu adalah quote dari Pendiri Bara Api, Suci Utami Armand dari jambi. Menyalakan semangat banget ya. Aku sendiri tertarik menulis tentang adik alumni yang satu ini karena semangatnya membara seperti bara api. Yup, Suci Utami Armand adalah sama sama alumni Universitas Jambi. Dari jurusan yang sama yaitu Pendidikan Bahasa Inggris.

Meskipun tidak saling tatap muka. Aku sendiri mengenal dia melalui kegiatan yang telah ia lakukan yaitu Kegiatan positif sebagai pelopor Yayasan Bara Api singkatan dari Bersama Rangkul Anak Bermimpi. Sebuah organisasi yang peduli pendidikan berdiri sejak 2013 yaitu fokus pada kegiatan memberikan pendidikan informal gratis untuk anak-anak dari masyarakat kelompok marjinal di sekitar Kota Jambi. Apa yang telah ia lakukan membuatnya menjadi salah satu pemenang Satu Indonesia Awards tahun 2018.

Penasaran ‘kan kegiatannya seperti apa? Meskipun Suci Utami Armand sekarang ini berada di New York, hal ini tetap menarik untuk dibahas. Kenapa? Karena Apa yang telah ia raih melahirkan pembelajaran khususnya generasi muda Jambi untuk tetap optimis dan berani meraih mimpinya.

Yuk, simak ceritanya!

Asal Mula Yayasan Bara Api

Asal Mula Yayasan Bara Api

Bara Api lahir 10 November 2013. Ketika itu Suci Utami Armand baru saja mengikuti pelatihan kepemimpinan dari luar kota. Semangatnya masih menyala. Meskipun pemula, dimotivasi dan ditemani teman teman yang sefrekuensi akhirnya terbentuklah organisasi ini dengan fokus kegiatan pendidikan anak anak di lingkungan Taman Tanggo Rajo atau yang lebih dikenal dengan Ancol Jambi, yaitu anak-anak pedagang kaki lima.

Kegiatan  dilakukan di luar ruangan, tepatnya didepan rumah dinas gubernur Jambi. Sampai pada akhirnya mendapat tempat yang dulunya merupakan Madrasah Ibtidaiyah. Kegiatan di Ancol berjalan selama satu tahun. Setelah itu pindah sasaran ke perkampungan Flores. Kelurahan Sungai Putri. Yang kebanyakan anak-anak sebagai pengamen dan penjual koran.

Kegiatan tersebut mendapat tanggapan yang baik dari pemerintah seperti Perpustakaan Kota Jambi, yang membantu rak buku dan sirkulasi buku selama 3 bulan sekali.

Berbagai tantangan banyak yang mereka hadapi, dari karakter keras masyarakat setempat, anak anak yang cendrung memilih untuk bekerja di jalanan sebagai pengamen dan jualan koran dari pada sekolah. Dan yang disayangkan, beberapa ditemukan konsumsi lem.

Namun, tantangan itu membuat organisasi Bara Api semakin berproses. Belajar dari pengalaman. Yang terpenting adalah bukan hasil tapi sebuah proses tersebut. Pada akhirnya seiring dengan matangnya leadership dari pendiri maka Bara Api lebih berstruktur di lapangan.

Memiliki beberapa divisi, seperti; divisi pengajaran anak dan remaja, divisi pojok baca dan divisi dana usaha. Dengan adanya peran divisi masing-masing. Maka kegiatan makin baik dan pembinaan pada anak-anak berjalan dengan lancar.  

Hingga kegiatan ‘Bara Api’, menghantarkan Suci Utami Armand menjadi salah satu pemenang Satu Indonesia Awards tahun 2018 di bidang pendidikan.

Sosok Suci Utami Armand

Teman teman dapat mengenal Suci Utami Armand di blognya suciutamiarmand.blogspot.com atau di Instagram miliknya @suciarmand. Melalui halaman media sosialnya dia kerap membagikan kegiatannya di luar negeri. Tentu saja dalam rangka menimba ilmu. Dalam pandangan saya pribadi, dia adalah sosok yang memiliki motivasi tinggi, suka belajar hal-hal baru, tidak mudah menyerah untuk mengapai impian.

Barangkali itulah yang ingin ia tularkan ke anak-anak didik di Bara Api. Putus sekolah adalah penghalang untuk menggapai impian. Jadi, kembalilah sekolah meskipun penuh tantangan dan kesulitan. Sebab, dengan sekolah anak anak akan punya cara bagaimana membuka jalan untuk masa depan.

Linda Puspita
Blogger dan Guru Honorer yang selalu beruntung saat mulai menulis. Menerima kerja sama, silahkan singgah di brilianamumtazia@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar