Laporkan Penyalahgunaan

Sri Chandra Nurlaili Penggagas Komunitas Sedekah Seribu Sehari

Posting Komentar

 

Sri Chandra Nurlaili Penggagas Komunitas Sedekah Seribu Sehari
Sumber gambar : @srichandra_nurlaili

Ketika mendengar “Sedekah Seribu sehari” yang terpikir adalah konsep yang menakjubkan. Kenapa kubilang menakjubkan, sebab seribu nominal kecil, namun jika dilakukan konsisten (sehari/setiap hari) dan dikumpulkan oleh banyak orang jumlahnya menjadi besar dan sangat bermanfaat bagi orang lain.

Yup, aku penasaran sama Sri Chandra Nurlaili, beliau ini adalah penggagas Sedekah seribu sehari tersebut, gagasan yang tidak biasa, yang memberi pesan bahwa hal kecil yang dilakukan secara terus menerus akan memiliki manfaat besar untuk orang lain.

Gagasan tersebut juga mengantarkan Sri Chandra Nurlaili menjadi pemenang SATU Indonesia awards dari PT Astra International Tbk tahun 2018 di bidang Kesehatan tingkat Provinsi, Mewakili Sumatera Barat. Seperti apa kiprahnya, simak yuk!

Sri Chandra Nurlaili

Hal besar dimulai dari langkah kecil

Itulah yang dilakukan oleh Sri Chandra Nurlaili, yang akrab disapa ummi Iis. Beliau menjadi pelopor berdirinya komunitas sedekah seribu sehari. Dalam gerakan ini ia memberi pesan bahwa kalau kita ingin sedekah tidak menunggu mampu secara finansial, asal memiliki niat terlebih dahulu. Seribu pun bisa membuat perubahan.

Dia tidak hanya berbicara tetapi langsung memberikan contoh sikap seperti, delapan tahun yang lalu saat finansialnya belum baik, dia sudah mengasuh 12 anak terlantar di rumahnya yang sangat sederhana.

Menuliskan kisahnya membuat hati jadi merinding. Terasa tertampar, “Aku sudah berbuat apa?” tidak apa-apa, semakin cerita ini sampai ke banyak orang maka semakin luas juga informasi kebaikan tersebar. Semoga amal jariah untuk ummi Iis.

Baiklah, lanjut!

Jadi, dia membuktikan jika niat ikhlas maka pertolongan Allah pasti datang. Dimudahkan segalanya. Nah, sedekah seribu sehari atau lebih populer S3 ini digunakan untuk membantu kaum duafa.

Mewakafkan Hidup

sedekah seribu sehari

"Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil ‘alamin."

"Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam."

Nah, latar belakang komunitas seribu sehari adalah Niat Ummi Iis mewakafkan hidupnya yaitu pengabdian total kepada Allah. Dulunya, ummi Iis pernah sakit kanker payudara, dia memiliki nazar, jika sembuh akan menggunakan waktunya, tenaganya, hartanya untuk membantu kaum duafa yang mengindap kanker.

Niatnya itu tumbuh tak kala memiliki pengalaman pahit ketika mengantarkan kakaknya yang penderita kanker juga, jauh di luar kota untuk berobat. Tidak punya biaya, bekal habis, untungnya ada orang baik yang membantu.

Merasa sangat bersyukur dapat bantuan, ia pun bertekad untuk membantu pula nantinya orang orang yang sedang kesusahan berjuang sembuh dari kanker. Alhamdulillah, dengan gerakan sedekah sehari seribu dapat membantu keluarga pasien kanker dan membantu sampai berobat ke Jakarta.

Makin berkembang, komunitas ini pun menjangkau banyak orang untuk dibantu, seperti kaum duafa di lingkungan tempat ia tinggal, orang yang sedang sakit, janda, dan anak anak terlantar.

Bantuannya juga bervariasi ada yang berbentuk uang cash, ada juga berbentuk sembako.

Menariknya S3 (sedekah sehari seribu) ini sudah menular banyak daerah di Indonesia, di daerahku Kab. Bungo, Jambi juga sudah ada. Banyak yang sudah berkontribusi dan terbantu. Hanya saja, aku baru tahu kalau penggagasnya perempuan inspiratif bernama Sri Chandra Nurlaili.

Semoga saja dengan banyaknya generasi muda Indonesia yang inspiratif muncul ke permukaan karena event SATU Indonesia awards dari PT Astra International Tbk, maka kebaikan cepat menyebar.

Penutup

Nah, pernah sakit kanker, Membuat Sri Chandra Nurlaili mewakafkan hidupnya untuk membantu sesama. Ia mengungkapkan,  

“Kesempatan hidup kali ini harus berguna bagi dunia dan akhirat!”

Begitu juga dengan kita, yang diberi nikmat sehat yuk lebih bersyukur dan berbuat yang lebih untuk sesama. Bismillah! Terimakasih Ummi Iis, dari tanah Minang yang mengajari kami bagaimana harus menjalani hidup yang sesuangguhnya.

 

Linda Puspita
Blogger dan Guru Honorer yang selalu beruntung saat mulai menulis. Menerima kerja sama, silahkan singgah di brilianamumtazia@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar